Rabu, 29 Juni 2011

Psikologis Warna



Berbicara tentang warna tentunya semua orang tau, kecuali jika orang tersebut sudah tidak dapat melihat atau buta warna. Warna ternyata memiliki makna atau arti tersendiri bagi kita yang masih bermata normal, dalam presepsi warna tentunya beragam tanggapan kita berdasarkan eksplorasi sejauh mana kita mengartikannya. Efeknya berpengaruh terhadap penglihatan, pikiran, emosi, tubuh, dan keseimbangan kita. Pemakaian warna yang tidak sesuai pada tempatnya dapat menimbulkan presepsi berbeda dan penilaian yang berbeda pula.
Bagaimana jika warna diterapkan pada bangunan? Pemilihan jenis warna tentunya berdasarkan pertimbangan serta makna yang terkandung didalamnya serta fungsi bangunan itu sendiri. Daya tarik sebuah desain juga tidak lepas dari penentuan jenis warna yang menjiwai fungsi desain itu sendiri. Misalkan kita mengambil contoh pada bagunan rumah tinggal yang eksteriornya  menggunakan warna merah menyala tampak kelihatan panas dan menyilaukan walaupun sebenarnya didalam walaupun sebenarnya didalam ruang interiornya terasa sejuk.  Inilah yang kemudian membawa dampak psikologis pada diri kita.  
Dibawah ini  arti dan sifat-sifat psikologis beberapa warna :
  • Merah - Berani, penuh semangat, agresif, memicu emosi, dan menarik perhatian. Secara positif, warna merah mengandung arti cinta, gairah, berani, kuat, agresif, merdeka, kebebasan, dan hangat. Negatifnya adalah punya arti bahaya, perang, darah, anarki, dan tekanan. 
  • Kuning - Menciptakan perasaan optimis, percaya diri, pengakuan diri, akrab, dan lebih kreatif. Kuning juga dapat merugikan kita karena menyampaikan pesan perasaan ketakutan, kerapuhan secara emosi, depresi, kegelisahan, dan keputusasaan. Pilihan warna kuning yang tepat dan penggunaan yang sesuai akan mengangkat semangat 
  • Hijau - berarti kesehatan, keseimbangan, rileks, dan kemudaan. Unsur negatif warna ini di antaranya memberi kesan pencemburu, licik, terasa jenuh, serta dapat melemahkan pikiran dan fisik. Di dalam sejarah China, warna hijau adalah warna  
  • perempuan. Lain dengan budaya muslim, yang menganggap warna hijau adalah warna yang suci. Warna untuk perdamaian juga hijau.
  • Biru - Melambangkan intelektualitas, kepercayaan, ketenangan, keadilan, pengabdian, seorang pemikir, konsistensi, dan dingin. Selain itu, dapat memicu rasa depresi dan ragu-ragu. Biru gelap akan membantu berpikir tajam, tampil jernih, dan ringan. Biru muda akan menenangkan dan menolong berkonsentrasi dengan tenang. Terlampau banyak biru akan menimbulkan rasa terlalu dingin, tidak akrab, dan tak punya emosi atau ambisi.
  • Ungu - Memberi efek spiritual, kemewahan, keaslian, dan kebenaran. Ungu mampu menunjang kegiatan bermeditasi dan berkontemplasi. Kemerosotan dan mutu yang jelek adalah sifat-sifat negatif warna ini.
  • Putih - Warna murni, suci, steril, bersih, sempurna, jujur, sederhana, baik, dan netral. Warna putih melambangkan malaikat dan tim medis. Warna ini juga bisa berarti kematian karena berkonotasi kehampaan, hantu, dan kain kafan.
  • Abu-abu - Bijaksana, dewasa, tidak egois, tenang, dan seimbang. Warna abu-abu juga mengandung arti lamban, kuno, lemah, kehabisan energi, dan kotor. Karena warnanya tergolong netral atau seimbang, warna ini banyak dipakai untuk warna alat-alat elektronik, kendaraan, perangkat dapur, dan rumah.
  • Hitam - Berkesan elit, elegan, memesona, kuat, agung, teguh, dan rendah hati. Kesan negatifnya adalah hampa, sedih, ancaman, penindasan, putus asa, dosa, kematian, atau bisa juga penyakit. Tak seperti putih yang memantulkan warna, hitam menyerap segala warna. Dengan hitam, segala energi yang datang akan diserap. Walau mampu memesona dan berkarakter kuat, tapi banyak orang yang takut akan “gelap”. Warna hitam berkonotasi gelap. 

0 komentar:

Posting Komentar