BAB III
PEMBAHASAN
A. Lokasi
Lokasi revitalisasi yakni pada Benteng Somba Opu. Benteng Somba Opu terletak di kampung Sapiria Kelurahan Sarombe Kecamatan Bontoala Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Letak astronomisnya adalah 5o 11’ 22” LS, 119o 24’ 4” BT dengan ketinggian 0 – 10 meter (Iwan Sumantri, 2004 ).
A. Sejarah Benteng Somba Opu
Dari beberapa catatan sumber sejarah di peroleh keterangan bahwa Benteng Somba Opu didirikan atas perintah Raja Gowa IX yaitu karaen Tumaparisi Kallonna yang memerintahkan memasang tembok di sekeliling kota Somba Opu yang terbuat dari tanah liat, kemudian dilanjutkan oleh Raja Gowa XII Karaeng Tunijallo’ dan diberi batu bata oleh Raja Gowa XIV Sultan Alauddin. Pada akhirnya disempurnakan dan dijadikan sebagai benteng induk atau benteng utama dari beberapa benteng pertahanan yang ada dalam wilayah Kerajaan Gowa oleh Sultan Hasanuddin sebagai Raja Gowa XVI (1631-1670). Demikian pula beliau menjadikannya sebagai tempat kediaman atau istana Raja sesudah Benteng Kale Gowa, juga sebagai ibukota dan pusat pemerintahan Kerajaan Gowa, maka jelaslah pula kekuasaan dan pengaruhnya sangat besar di seluruh Indonesia bagian Timur khususnya di daerah Sulawesi Selatan. Sejalan dengan makin berkembangnya kerajaan Gowa itu, makin bertambah pula kemnkinan adanya perlawanan dan serangan-serangan terhadap kekuasaan Kerajaan Gowa, baik yang datang dari dalam maupun yang datang dari luar seperti bangsa Portugis, Spanyol, Inggris dan terutama Bangsa Belanda.
Kerajaan Gowa merasa sangat perlu untuk memperkuat benteng pertahanannya. Oleh karena itu selain Benteng Somba Opu didirikan pula serankaian benteng-benteng pertahanan seperti Benteng Tallo, benteng Ujungpandang, Benteng Ujung Tanah, Benteng Mariso, Benteng Panakukang, Benteng Garassi, Benteng Galesong, Benteng Barombong an sebagainya. Jadi Benteng Somba Opu inilah yang merupakan benteng kebanggaan kerajaan Gowa.
meriam
Keberhasilan dalam dunia maritim di Asia Tenggara yang berpusat di Somba Opu Makassar menarik banyak pedagang, Somba Opu membeberkan suasana yang baik dari pada pelabuhan lain dalam pertukaran barang-barang seperti rempah-rempah dari Maluku, kain dari India, barang logam dan sutra dari Cina, perak dari Spanyol/Mexico dan lada dari Sumatera dan kalimantan.
Somba Opu jadi pusat perdagangan, kota niaga telah berperan secara internasional. Rupanya kejayaan itulah yang membuat VOC berusaha menggalakkan usaha-usahanya untuk merebut kejayaan orang Makassar memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku. Kejayaan itulah orang asing banyak mengunjungi Somba Opu pada periode I sampai pertengahan abad ke-17 bahkan portugis mendirikan basis perdagangan utamanya di Asia Tenggara sesudah jatuhnya Malaka. Inggris mendirikan sebuah industri kecil dalam tahun 1613 dan membangun suatu hubungan khusus dalam tahun 1630-an.
Pada Tanggal 15 Juni 1669 belanda mengadakan serangan yang terbesar atas benteng Somba Opu karena perundingan-perundingan yang diajukan Belanda semua ditolak oleh Sultan dan pada malam 24 Juni 1669 Somba Opu dihancurkan dengan dinamid sampai rata dengan tanah. Sejak saat itu lumpulah kekuatan Gowa. Sultan Hasanuddin mengundurkan diri dan diganti oleh anaknya. Kekalahan Kerajaan Gowa jika dilihat dari strategis pertahanan seperti bangunan-bangunan benteng hanya difokuskan pada pertahanan serangan dari laut, sehingga pasukan belanda dapat menyerang dari darat.
Jadi pada zaman pemerintahan Sultan Hasanuddin Benteng Somba Opu yang tadinya berperan sebagai pelabuhan internasional lebih berperan sebagai benteng pertahanan dari serangan Belanda.
B. Analisis
a. Kondisi Benteng
Benteng Somba Opu sekarang mengalami degradasi akibat faktor alam, kurangnya perhatian dari pemerintah, akses yang sulit menuju benteng sehingga kurang wisatawan yang berkunjung, serta masyarakat lokal yang acuh terhadap kondisi benteng. Hal ini dapat kita lihat dimana benteng sudah tidak terawat. Dinding benteng dipenuhi oleh lumut, banyak dinding yang telah lapuk akibat adanya genangan air dan hujan serta tertimbun tanah yang lama kelamaan hampir menutupi sisa dinding benteng. Kondisi dinding benteng dapat dilihat pada gambar berikut:
Internal Eksternal | Strenght (kekuatan) 1. Merupakan Aset Lokal, Nasional, Internasional 2. Merupakan salah satu cagar budaya | Weakness (kelemahan) 1. Kurangnya pegetahuan publik, arsitek, arkeolog, budayawan akan eksistensi Benteng |
Opportunity (Peluang) Mampu menjadi tempat wisata heritage yang dapat menarik wisatawan lokal, nasional dan internasional | Memilih keuntungan berdasarkan kekuatan/peluang Mengangkat sejarah Benteng dengan promosi yang lebih kencang untuk menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara melaui teknologi yang berkembang saat ini | Memanfaatkan peluang berdasarkan kelemahan dan peluang Mengembalikan eksistensi Benteng Sombaopu yan hilang akibat bencana alam dan kurangnya perhatian dari pemerintah |
Threat (Ancaman) 1. Pengadaan Taman Miniatur mengaburkan eksistensi Benteng 2. Pengaruh Moderenisasi yang berkembang sekarang | Mengerahkan kekuatan berdasarkan kekuatan dan ancaman 1. Menjadikan area Benteng sebagai Kawasan inti 2. Mempertahankan sejarah dan budaya lokal pada Benteng Sombaopu | Mengendalikan ancaman berdasarkan kelemahan dan ancaman. Mempromosikan Keberadaan Benteng Sombaopu ke masyarakat lokal, nasional, maupun internasional dengan memanfaatkan perkembangan teknologi sekarang |
a. Pengelola
Benteng Somba Opu dikelola oleh pemerintah pusat, tetapi pemerintah sama sekali tidak ada perhatian penuh terhadap Benteng Somba Opu sebagai benda cagar budaya yang merupakan aset negara.
Internal Eksternal | Strenght (kekuatan) Kedudukan dalam hukum sangat kuat karena berada di bawah pengelolaan provinsi | Weakness (kelemahan) Manajemen pengelolaan yang kurang terpusat sehingga pengelolaan Benteng oleh pemerintah menjadikan benteng terbengkalai |
Opportunity (Peluang) Mampu menjadi sumber pendapataan daerah besar, meningkatkan ekonomi masyarakat setempat | Memilih keuntungan berdasarkan kekuatan/peluang Menjadikan Benteng sebagai tempat wisata Heritage dan budaya dengan pengelolaan yang baik dari pemerintah | Memanfaatkan peluang berdasarkan kelemahan dan peluang Menuntut pemerintah untuk membentuk divisi khusus dalam hal pengelolaan kawasan Heritage (Benteng Somba Opu) |
Threat (Ancaman) Kebijakan Provinsi tidak sejalan dengan kotamadya dalam hal pengelolaan Benda Cagar Budaya, hal ini dapat mengakibatkan Benda Cagar Budaya terbengkalai | Mengerahkan kekuatan berdasarkan kekuatan dan ancaman Menuntut Provinsi lebih tegas dalam penanganan dan pengelolaan Benda Cagar Budaya | Mengendalikan ancaman berdasarkan kelemahan dan ancaman. Menuntut Pemerintah provinsi dan kotamadya mampu bekerjasama dalam hal pengelolaan dan kepedulian akan Benda Cagar Budaya |
a. Kepadatan fisik & Penduduk
Untuk area sekitar Benteng kepadatan bangunannya masih rendah, sedangkan di luar benteng telah dipadati bangunan permukiman warga setempat serta penyebaran pedagang kaki lima.
Internal Eksternal | Strenght (kekuatan) Kepadatan pada Kawasan Benteng rendah dan masih banyak ruang terbuka | Weakness (kelemahan) 1. Replika Rumah adat (Rumah Miniatur) dijadikan tempat tinggal oleh penduduk setempat dan disewakan untuk kegiatan mahasiswa/remaja 2. Fasilitas umum sekitar benteng (Baruga, Masjid, tempat pameran) terbengkalai |
Opportunity (Peluang) Melibatkan penduduk setempat dalam pengelolaan Benteng (perawatan, guide,produksi kerajinan) sehinga mampu meningkatkan perekonomian mereka | Memilih keuntungan berdasarkan kekuatan/peluang Memberikan dan menata wadah untuk kegiatan penduduk setempat sehingga mereka dapat ikut berpartisipasi dalam pengelolaan benteng | Memanfaatkan peluang berdasarkan kelemahan dan peluang Mempertegas kawasan inti, penunjang dan pengembang pada perencanaan |
Threat (Ancaman) Lahan terbuka dimanfaatkan penduduk setempat sebagai tempat makan ternak | Mengerahkan kekuatan berdasarkan kekuatan dan ancaman Menata lahan terbuka disekitar benteng secara fungsional | Mengendalikan ancaman berdasarkan kelemahan dan ancaman. Memberikan sosialisasi kepada penduduk setempat dan melibatkan pemerintah dalam hal penegasan aturan. |
a. Hubungan Kawasan dengan kota
Kawasan benteng belum banyak diketahui oleh masyarakat lokal apalagi nasional maupun mancanegara. Hal ini disebabkan karena kurangnya promosi dan pengetahuan akan sejarah serta akses dari kota ke lokasi belum memadai, belum ada trasportasi umum yang langsung menuju ke Benteng.
Internal Eksternal | Strenght (kekuatan) Aksesbilitas telah ada | Weakness (kelemahan) 1. Kegiatan yang terjadi di dalam benteng tidak terkait dengan heritage/budaya 2. Prasarana sarana sebagian besar tidak terhubung dengan kota 3. Lemahnya aksesbilitas untuk mengintegrasikan kawsaan dengan sistem kota |
Opportunity (Peluang) Memiliki peluang yang besar dalam mengintegrasi aksesbilitas, fasilitas serta keterkaitan kawasan dengan sistem kota | Memilih keuntungan berdasarkan kekuatan/peluang Melengkapi fasilitas, mempermudah aksesbilitas dari kota ke kawasan | Memanfaatkan peluang berdasarkan kelemahan dan peluang Meningkatkan aksesbilitas untuk mengintegrasikan kawasan dengan sistem kota |
Threat (Ancaman) Akan semakin ter-regradasinya kawasan benteng sebagai benda cagar budaya/aset negara | Mengerahkan kekuatan berdasarkan kekuatan dan ancaman Mempermudah aksesbilitas dari kota ke kawasan agar kawasan tetap hidup/vital | Mengendalikan ancaman berdasarkan kelemahan dan ancaman. 1. Menghubungkan Fasilitas, sarana prasarana kawasan dengan sistem kota 2. Mewajibkan kegiatan yang terjadi di dalam benteng terkait dengan budaya/heritage |
a. Perekonomian di Kawasan
Perekonomian yang ada di kawasan Benteng dapat mendukung perekonomian masyarakat yang ada di sekitar kawasan jika Benteng dikelola lebih baik lagi. Masyarakat setempat dapat memanfaatkan benteng yakni sebagai tempat wisata untuk menjadikannya sebagai matapencaharian dengan memanfaatkan kebutuhan pengunjung yang berwisata di benteng.
Internal Eksternal | Strenght (kekuatan) Sebagian besar masyarakat diuntungkan dalam hal perekonomiannya | Weakness (kelemahan) 1. Kurangnya lapangan pekerjaan yang tercipta di sekitar kawasan benteng 2. Kurangnya variasi usaha |
Opportunity (Peluang) Memiliki peluang untuk meningkatkan terciptanya lapangan pekerjaan untuk penduduk setempat | Memilih keuntungan berdasarkan kekuatan/peluang Memberikan peluang mencari mata pencaharian di kawasan wisata benteng dengan memberikan sosialisasi kepada msyarakat tentang aturan-aturan yang berlaku | Memanfaatkan peluang berdasarkan kelemahan dan peluang Memberikan area khusus untuk usaha penduduk setempat dan mengarahkan jenis usaha yang cocok di sekitar kawsan wisata benteng |
Threat (Ancaman) Penurunan vitalitas perekonomian kawasan benteng sombaopu | Mengerahkan kekuatan berdasarkan kekuatan dan ancaman Mengembangkan vitalitas perekonomian benteng sombaopu dengan melibatkan penduduk/masyarakat setempat | Mengendalikan ancaman berdasarkan kelemahan dan ancaman. Mengarahkan /menawarkan jenis usaha yang mendukung ekonomi benteng dan ekonomi penduduk setempat |
a. Kualitas Lingkungan
Linkungan pada kawasan benteng semerawut, maksudnya adalah keadaan lingkungan sekitar benteng tidak teratur dan tidak tertata dengan baik. Kebersihan lingkungan kawasan benteng sangat kotor oleh sampah-sampah pengunjung yang datang khususnya karena kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa/remaja di benteng.
Internal Eksternal | Strenght (kekuatan) 1. Area hijau masih luas 2. Masih memiliki keanekaragaman Flora dan fauna 3. Jauh dari kebisingan/ polusi | Weakness (kelemahan) 1. Kawasan Tidak Tertata Baik 2. Penduduk Tidak Memperhatikan kebersihan lingkungan |
Opportunity (Peluang) Dapat memanfaatkan area hijau sebagai public space | Memilih keuntungan berdasarkan kekuatan/peluang Menjadikan sekitar kawasan Benteng menjadi publik space dan menciptakan interaksi sosial antara pengunjung dan penduduk | Memanfaatkan peluang berdasarkan kelemahan dan peluang menjadikan ruang terbuka menjadi publik space yang ditata sedemikian rupa dengan melibatkan penduduk untuk kebersihan dan keamanan lingkungan |
Threat (Ancaman) Masih banyaknya tersedia area terbuka dapat mengundang tumbuhnya pk5 sehingga menimbulkan masalah sampah, penyalahgunaan ruang publik | Mengerahkan kekuatan berdasarkan kekuatan dan ancaman Menyediakan tempat khusus bagi pk5 pada area penunjang di luar area benteng | Mengendalikan ancaman berdasarkan kelemahan dan ancaman. Mengarahkan sejak dini pertumbuhan PK5 pada public space |
a. Status Lahan
Lahan pada kawasan benteng merupakan milik pemerintah pusat. Pemerintah pusat kurang memperhatikan kawasan ini sehingga perlahan permukiman tumbuh semakin banyak begitu pula pedagang kaki lima yang dikelola sendiri oleh penduduk setempat yang bermukim di sekitar benteng.
Internal Eksternal | Strenght (kekuatan) 1. Hampir keseluruhan Kawasan merupakan milik pemerintah 2. Merupakan kawasan cagar budaya sehingga Memiliki nilai yang tinggi | Weakness (kelemahan) Belum ada tindak lanjut pemerintah dalam penggunaan lahan secara ilegal terhadap penduduk yang bermukim di kawasan benteng |
Opportunity (Peluang) Mampu menjalin kerjasama pemerintah dengan penduduk, investor dalam revitalisasi kawasan benteng | Memilih keuntungan berdasarkan kekuatan/peluang Mengembangkan kawasan sesuai dengan fungsi yang terkait yakni kawasan bersejarah/budaya untuk memperjelas kawasan benteng yang sebenarnya | Memanfaatkan peluang berdasarkan kelemahan dan peluang 1. Menuntut pemerintah Meningkatkan kualitas benteng serta kawasan sekitarnya 2. Mempertegas status kawasan Benteng somba opu sebagai kawasan wisata heritage/BCB |
Threat (Ancaman) Memungkinkan pemanfaatan kawasan Secara ilegal oleh masyarakat setempat | Mengerahkan kekuatan berdasarkan kekuatan dan ancaman Menuntut pemerintah bergerak lebih cepat Mengelola sistem di kawasan benteng dan sekitarnya dan pemberdayaan masyarakat terpadu | Mengendalikan ancaman berdasarkan kelemahan dan ancaman. Menuntut pemerintah bergerak lebih cepat mengelola sistem di kawasan benteng dan sekitarnya |
a. Kondisi Sosial Budaya
Berdasarkan pengamatan lapangan dan wawancara, bisa dikatakan bahwa sosial budaya pada kawasan benteng sebagai kawasan wisata heritage sudah tidak mencolok lagi. Hal ini disebabkan kurangnya daya tarik dari benteng dimana benteng kehilangan eksistensinya sehingga masyarakat luas pun kurang mengetahui budaya dan sejarah dari benteng tersebut. Kondisinya pun sudah sangat prihatin dimana benteng terbengkalai (tidak terawat) karena ketidaktahuan penduduk maupun pengunjung akan sejarah dan eksistensinya pada zaman dahulu.
Internal Eksternal | Strenght (kekuatan) Sejarah kawasan benteng masih teridentifikasi | Weakness (kelemahan) 1. Minimnya pengetahuan masyarakat tentang sejarah Benteng Sombaopu 2. Masyarakat setempat tidak mempedulikan kondisi benteng karena ketidaktahuan mereka tentang sejarah dan budaya benteng |
Opportunity (Peluang) Penyajian Sejarah dan budaya mampu menarik perhatian pengunjung | Memilih keuntungan berdasarkan kekuatan/peluang Meningkatkan vitalitas kawasan sebagai salah satu objek wisata heritage | Memanfaatkan peluang berdasarkan kelemahan dan peluang Mempertegas identitas kawasan sebagai salah satu wisata budaya peninggalan sejarah menuntut dinas terkait untuk lebih mempublikasikan Benteng Sombaopu ke masyarakat luas |
Threat (Ancaman) Kurangnya daya tarik generasi muda sekarang terhadap budaya | Mengerahkan kekuatan berdasarkan kekuatan dan ancaman 1. Menggali nilai-nilai sejarah kebudayaan benteng lebih mendalam 2. Menuntut pemerintah lebih pro-aktif dalam melindungi dan merawat aset negara | Mengendalikan ancaman berdasarkan kelemahan dan ancaman. 1. Memperkenalkan sejarah dan budaya kawasan benteng secara visual 2. Melibatkan penduduk setempat disertai dengan sosialisasi pemahaman mengenai udaya |
a. Fasilitas/Sarana dan Prasarana
Fasilitas dan prasarana pada kawasan sebagai kawasan wisata heritage belum memadai seperti, sarana keamanan, sarana pengelola, persampahan, toilet, marka historis, PKL yang tertata, jalur pejalan, parkir dan lain-lain).
Internal Eksternal | Strenght (kekuatan) 1. Telah ada sarana peribadatan di sekitar wisata Benteng 2. Jaringan listrik dan air bersih telah ada | Weakness (kelemahan) 1. Tidak ada Toilet/wc untuk umum 2. Tidak tersedia bangunan pengelola 3. PK5 tersebar tidak teratur 4. Sistem pembangan sampah tidak terkelola dengan baik 5. Fasilitas untuk umum masih kurang 6. Keamanan rendah |
Opportunity (Peluang) 1. Mampu menarik wisatawan hingga tingkat mancanegara 2. Kenyamanan pengunjung terjamin | Memilih keuntungan berdasarkan kekuatan/peluang 1. Melengkapi sarana prasana penunjang yang mampu mendukung kawasan ini (benteng) 2. Meningkatkan fasilitas umum yang lengkap | Memanfaatkan peluang berdasarkan kelemahan dan peluang 1. Menyediakan toilet umum dengan pengelolaan yang baik. 2. Penataan PK5 di kawasan Benteng 3. Pernyebaran tempat sampah di setiap 10 meter 4. Meningkatkan Penerangan dan pos jaga pada malam hari |
Threat (Ancaman) 1. Pengujung yang datang akan merasa cepat jenuh karena tidak nyaman dan kurangnya fasilitas umum 2. Beralih ke tempat wisata heritage yang lain di kota Makassar (benteng Rotterdam) | Mengerahkan kekuatan berdasarkan kekuatan dan ancaman 1. Menciptakan suasana yang menarik pada benteng dengan menonjolkan sejarah dan fasilitas penunjang yang lengkap 2. Meningkatkan sistem pengelolaan yang baik | Mengendalikan ancaman berdasarkan kelemahan dan ancaman. Melengkapi sarana prasraa, meningkatkan sistem pengelolaan sarana prarana, |
a. Akses Transportasi
Salah satu penyebab kurangnya pengunjung yang datang ke Benteng Somba Opu yakni belum adanya akses yang memadai untuk transportasi baik pribadi maupun umum.
Internal Eksternal | Strenght (kekuatan) Mudah dijangkau dengan menggunakan kendaraan | Weakness (kelemahan) 1. Infrastruktur (Jalan) kurang baik: jalan berbatu, aspal rusak 2. Tidak ada marka /petunjuk jalan bagi pengguna transportasi 3. Motorisasi masih tinggi di sekitar benteng (Kawasan Inti) 4. Jauh dari pusat kota |
Opportunity (Peluang) Memudahkan pengunjung untuk mencapai lokasi dengan waktu tempuh yang tidak terlalu lama | Memilih keuntungan berdasarkan kekuatan/peluang Menyediakan transportasi umum menuju Benteng. | Memanfaatkan peluang berdasarkan kelemahan dan peluang 1. Perbaikan infrastruktur (jalan) menuju Benteng dan melengkapinya dengan marka petunjuk ke Tempat Wisata Benteng 2. Meniadakan motorisasi pada kwasan inti (Area benteng) |
Threat (Ancaman) Masyarakat akan lebih memilih tempat wisata heritage yang lebih mudah dicapai dan cepat. | Mengerahkan kekuatan berdasarkan kekuatan dan ancaman Perbaikan infrastruktur (jalan) menuju Benteng dan melengkapinya dengan marka petunjuk ke Tempat Wisata Benteng | Mengendalikan ancaman berdasarkan kelemahan dan ancaman. Menuntut pemerintah untuk memperbaiki akses menuju tempat wisata benteng dan menyediakan akses untuk transportasi umum. |
0 komentar:
Posting Komentar